Sebelumnya
  TANDA BACA  
 
Selanjutnya

 

Disebut pamada

Pamada adalah tanda baca yang digunakan pada akhir setiap bait kekawin. Pamada dibentuk dari empat buah aksara, yaitu aksara gantungan gantungan dan gempelan yang secara keseluruhan mengucapkan mangajapa. Adapun makna yang terkandung dalam pamada adalah mohon keselamatan.

 

   

Disebut carik (carik siki). Carik digunakan untuk menulis ceritera, geguritan, kidung, kekawin, sebagai tanda apalet, sebagai koma dalam kalimat. Di samping itu juga digunakan untuk mengapit angka dan aksara anceng.

 

   

Disebut carik pareren (carik kalih). Carik pareren digunakan untuk mengakhiri kata atau kalimat, yang dalam bahasa Indonesia difungsikan sama dengan titik. disebut carik. siki, difungsikan sama dengan intonasi non final atau koma. Disebut carik kalih, berfungsi sama dengan intonasi final titik.

 

   

Ceciren pepaosan ini disebut carik agung atau pasalinan, yang digunakan sebagai tanda akhir setiap bait kekawin, dan digunakan setiap pergantian tembang. Carik agung ini dibentuk dengan sebuah windu ( o ) yang diapit dengan pemada.

 

   

Ceciren pepaosan ini disebut panten atau panti. Panten atau panti ini digunakan pada setiap mulai menulis aksara Bali, yang bertujuan untuk mohon keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan.

 

   

Ceciren pepaosan ini disebut carik pamungkah. Carik pamungkah ini digunakan pada akhir suatu pernyataan, apabila diikuti oleh rangkaian pemerian.

 

   

Ceciren pepaosan ini disebut pasalinan. Pasalinan digunakan sebagai tanda akhir suatu tulisan, dan sebagai tanda pergantian pupuh dalam geguritan.

 

   
--"--

disebut idem. Tanda baca idem diambil dan tanda baca bahasa Indonesia yang digunakan dalam pasang aksara Bali dengan fungsi sama, yaitu menjelaskan bahwa uraian yang di bawahnya sama dengan yang di atasnya.

 

   
"....."

disebut tanda petik ganda. Tanda petik ganda adalah tanda baca yang diambil dan bahasa Indonesia, yang digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dan pembicara atau dan naskah.

 

   
(....)

disebut tanda kurung. Tanda kurung digunakan mengapit tambahan keterangan atau penjelasan, misalnya kode telepon. Dan juga digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.

 

 

 

  Sebelumnya Selanjutnya