Sebelumnya
  RANAH ADAT  
 
Selanjutnya

 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan Papan Nama dengan Aksara Bali sesuai dengan ranah ini adalah sebagai berikut.

Penggunaan aksara Bali sesuai dengan fungsi budayanya (internal).

Aturan sistem penulisannya sesuai dengan hasil-hasil kodifikasi dan yang telah direstui penggunaannya sebagai pedoman baku, baik yang menyangkut sistem ejaan (pasang aksara Bali) bahasa Bali asli maupun penulisan unsur serapan dan bahasa baru(modem).

Dalam komposisi dwiaksara (Bali - Latin) penulisan aksara Bali (termasuk di dalamnya aksara suci) ditulis pada posisi atas.

Pemakaiannya seperti pada tempat-tempat suci (para), lembaga-lembaga adat (desa, banjar, dan sejenisnya) serta lingkungan setempat yang serasi.

Berdasarkan hal tersebut penulisan Papan Nama dengan Aksara Bali sesuai dengan penggunaan pada ranah adat mengikuti pola atau Rumus l

Ranah Adat = Bahasa Bali
Bali

Latin

Contoh-contoh penggunaannya sebagai berikut :

DESA ADAT BANTAS, DESA BANTAS, KECAMATAN SELEMADEG

KABUPATEN DATI II TABANAN


DESA ADAT SUKASADA, KELURAHAN SUKASADA, KECAMATAN SUKASADA

KABUPATEN DATI II BULELENG


WEWIDANGAN SUBAK JAGARAGA, KECAMATAN MENDOYO

KABUPATEN DATI II JEMBRANA


BALE SUBAK SUNGSANG, DESA TIBUBIYU

KECAMATAN KERAMBITAN


BALE SUBAK ABIAN BATUR SARI

   

PANGKUNG LANGKUAS, DESA GADUNGAN


SEKAA TRUNA BAYU SAMANA

SAKENAN BELODAN, TABANAN


 

BALE BANJAR MANU SMERTI

DAUHPALA, TABANAN


SEKAA GONG DHARMA KANTI, DESA TIMPAG


WIDYA SABHA KABUPATEN TABANAN


   

PURA SEGARA PANIMBANGAN


 

PURA ULUN DANU BUYAN


 

PURA JAGAT NATA

 

 

 

  Sebelumnya Selanjutnya