MANAWA DHARMA SASTRA
 

Pratamo'dhyayah (buku ke-1) Sloka 11 - 20

Buku I,11: Yattatkãranamawyakta
nityam sadasatmakam,
tadwisrstah sa puruso
loke brahmeti kirtyate.
Dari asal itu, IA yang tak nyata, kekal dan nyata tak nyata , IA ciptakan PURUSA, dikenal di dunia dengan gelar BRAHMA.
Buku I,12: Tasmin nande sa bhagawanusitwa pariwatsaram,
swayamewatmano dhyanat
tadandamkaroddwidha.
Di dalam telur itu, IA, Bhagawan, telah tinggal, selama setahun kemudian melalui daya pikirnya sendiri, IA bagi dirinya menjadi dua bagian.
Buku I,13: Tabhyam sa çaktalabhyam
ca diwam bhumin ca nirmame,
madhye wyoma diçaççastawapam
stanam ca çaçwatam.
Dari dua bagian itu, IA ciptakan langit dan bumi, di tengah-tengahnya wyoma (atmosfer) delapan penjuru mata angin dan tempat abadi untuk air.
Buku I,14: Udawawarrhatmanaçcaiwa
manah sadasadatmakam,
manasaçcapyaham karam
abhi mantranamiçwaram.
IA juga ciptakan MANAH (akal budi) dari dirinya dengan sifatnya yang nyata; demikian selanjutnya dari akal budi diciptakannya AHAMKARA (ego) yg menguasai kesadaran.
Buku I,15: Mahantamewa catmanam
sarwãni trigunãni ca,
wisayãnãm grahiitrrni
çanaih pancendriyani ca.
Laksana Yang Maha Agung, demikian pula Atman dan ciptaan dipengaruhi oleh Tri Guna dan menurut sifatnya panca indria mengenal benda- benda lahiriah itu.
Buku I,16: Tesãm twa wayawãnsuuksmãn
sannãma pyamitanjasãm,
sanniweçyatama mãtrãsu
sarwabhutãni nirmame
Tetapi dengan menggabung-gabungkan unsur- unsur yang enam dengan unsur dari dirinya sendiri yang mempunyai kekuatan yang tak terkirakan, IA ciptakan makhluk seisi alam ini.
Buku I,17:

Yan murtyawayawãh suuksmãs
tasyemãnyã çrayanti sat,
tasmacchariramiyahus
tasya murtin manisinah.

Karena bentuk ciptaan itu bersifat gaib (sukma), menjiwai (a-sri) serba ada (sat) ini, tak termusnahkan (siryate), orang bijaksana menamakan bentuk itu SARIRA (badan).
Buku I,18:

Tadawiçanti bhutani mahanti
saha karmabhih,
manaçcawayawaih suksmaih
sarwa bhuta krdawyayam.

Bhuta -bhuta dengan fungsi mereka bersama dan pikiran, IA jadikan badan- badan ghaib yang abadi menjadi sarwa bhuta (sarwa mahluk hidup).
Buku I,19:

Tesamidam tu saptanam
purusanam mahaujasam,
suksmabhyo murtimatrabhyah
sambhawatya wyayad wyayam.

Tetapi dari ketujuh unsur itu, Purusa Yang Maha Sakti, terjadilah alam semesta ini dari yang tak termusnahkan menjadi termusnahkan.

Buku I,20: Adyadyasya gunam twesam
awapnoti parah parah,
yo yo yawatitthacçaisam sa sa
tawad gunah smrtah.

Antara mereka, tiap unsur memperoleh sifat yang mendahuluinya dan apapun tempat kedudukan mereka, sebanyak sifat itu yang dikandungnya.

 

Diterjemahkan oleh:
Bp Tjokorda Rai Sudharta, MA
Bp I Gede Pudja, MA.

Disarikan oleh: Bp Ida Bagus Singarsa - HDNet

Sloka- sloka berikutnya