Pura Basukihan
1 Bale Pakenca
2 Pedadian Pasek Dangka
3 Bale Papelik
4 Bale Papelik
5 Meru Tumpang-9
Linggih Sang Hyang Basukih
a Rong-3
b Gedong Kawitan
c Bebaturan
d Piyasan
6

Panyengker

7 Pamedal
9 Pamedal
PURA BASUKIHAN

Di kaki Pura Penataran Agung Besakih yaitu di sebelah kanan kalau kita akan menaiki tangga Pura Penataran Agung, terdapat sebuah pura yang pelinggih induknya berupa meru tumpang pitu (tingkat tujuh). Pura ini bernama Pura Basukihan di tempat mana menurut perkiraan para sulinggih, Danghyang Markandeya menanam Pedagingan Pancadatu (lima jenis logam dengan kelengkapan upakaranya).

Pura Basukihan, Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Puri adalah induk dari Kahyangan Tiga di desa-desa yaitu pura Puseh, pura Desa dan pura Dalem. Dari kelengkapan palinggih-palinggih yang terdapat di masing-masing pura itu, demikian pula sastra-sastra agama yang ada hubungannya dengan tata cara membangun suatu pura, nampak bahwa pura Basukihan itu adalah pura Puseh Jagat, Pura Penataran Agung berfungsi sebagai pura Desa Jagat dan Pura Dalem Puri sebagai pura Dalem Jagat. Dengan demikian Pura Basukihan, Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Puri adalah pusat dan semua pura Puseh, pura Desa dan pura Dalem yang terletak di manapun, sehingga pura Besakih secara keseluruhan adalah pura Penyungsung Jagat. Adapun yang distanakan di pura ini ialah Hyang Naga Basuki. Hari Piodalannya jatuh pada hari Buda Wage Kelawu atau Budha Cemeng Kelawu.

Perjalanan Mpu Markandeya

Singkat cerita, dari Gunung Raung di Jawa Timur, beliau beserta penduduk sekitar melakukan migrasi merambah hutan ke Pulau Bali. Ekspedisi pertama ini gagal total. Banyak pengikut beliau yang mati karena sakit atau karena binatang hutan raya (macan, ular, dll). Beliau dan sisa pengikutnya lalu kembali ke Gunung Raung.

Melalui tapa beliau kembali mendapat wahyu, agar sebelum merambah hutan, mengadakan upacara "panca dathu" di kompleks pertapaan dan pemujaan kuno di Gunung Agung. Dan kalau ada pengikut beliau yang sakit agar disembuhkan di campuhan yang suci. Ekspedisi kedua lalu dilakukan dan disesuaikan dengan wahyu yang beliau dapatkan, karena itu ekspedisi ini berhasil.

Tempat beliau mengadakan upacara "panca dathu" kini menjadi Pura Basukian dan kompleks pertapaan dan pemujaan kuno di Gunung Agung itu menjadi Pura Besakih. Campuhan tempat beliau menyembuhkan pengikut-pengikutnya yang sakit adalah campuhan di Ubud yang saya ceritakan di-awal jawaban ini. Diatas campuhan ini pengikut beliau lalu mendirikan Pura Gunung Lebah. Pesraman beliau kini menjadi Pura Gunung Raung di Desa Taro (di utara ubud, di barat tampaksiring). Warisan beliau yang sampai saat ini masih lestari adalah sistem BANJAR dan sistem pengairan SUBAK. Maharsi Markandeya sangat besar perannya di dalam perkembangan Agama Hindu di bali.