Pura Kiduling Kreteg
1 Meru Tumpang-11
Linggih Hyang Brahma
Ida Batara Agung Sakti
2 Pesamuan Agung
3 Meru Tumpang-7
Linggih Hyang Bayu
Ida Ratu Bagus Bayusan
4 Bale Pasambiyangan
5 Meru Tumpang-5
Linggih Ida Ratu Bagus Swa
6 Meru Tumpang-11
Linggih Ida Ratu Bagus Cili
7 Meru Tumpang-7
8 Meru Tumpang-3
9 Meru Tumpang-3 (Kehen)
10 Bale Agung
11 Bale Pegat
12 Pawedaan
13 Babaturan
14 Bale Tegeh
15 Panggungan
16 Bale Gambang
17 Bale Gong
18 Candi Bentar
19 Babaturan
20 Bale Pebatan
21 Bale Pebatan
22 Panyengker
  Koleksi Foto
PURA KIDULING KRETEG

Dari Pura Penataran Agung ke timur melewati jalan setapak di sebelah menyebelah pura-pura Pedharman dan pada ujung timur terdapat Pura Kiduling Kreteg, yaitu di sebelah Timur sungai melalui sebuah jembatan. Luas Pura ini demikian pula jumlah palinggih-palinggihnya hampir sama dengan Pura Batu Madeg, di mana pelinggih pokoknya Meru tumpang 11 kahyangan Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Hyang Brahma. Di dalam lontar-lontar Pura ini kadang-kadang dinamai Pura Dangin Kreteg dan kadang Pura Kiduling Kreteg, mungkin karena tempatnya seolah-olah berada di sebelah timur jembatan dan seolah-olah di sebelah selatan jembatan kalau kita sedang berada di Pura Penataran Agung . Ini bisa dimengerti karena Pura Besakih sesungguhnya tidak sepenuhnya menghadap ke Selatan tetapi agak miring kearah Barat berhadapan dengan Pura Luhur Uluwatu di desa Pecatu Kabupaten Badung. Ini pulalah sebabnya Pura Luwur Uluwatu dan Pura Besakih Hyang Hyangning Segara Ukir atau Hyang Hyangning Segara Gunung dalam arti Pura Luhur Uluwatu berfungsi Predana dan Pura Besakih Purusa.

Adapun bangunan-bangunan pelinggih yang terdapat di Pura Kiduling Kreteg antara lain:

  1. Meru tumpang 11 Pelinggih Hyang Brahma, yang oleh umum disebut Bhatara Agung Sakti.
  2. Meru Tumpang 7 Pelinggih Bhatara Bayu, yang oleh umum disebut I Ratu Bagus Bayusan.
  3. Meru tumpang 5 Palinggih Ida Ratu Bagus Swa.
  4. Meru tumpang I I Palinggih Ida Ratu Bagus Cili.
  5. Meru tumpang 5 Palinggih Ida Ratu Bagus Soha.
  6. Meru tumpang 3 Palinggih Ida Ratu Sihi.
  7. Meru tumpang 3 Palinggih Dewa-Dewi.
  8. Bale Pesamuan Agung.
  9. Bale Agung.
  10. Bale Pegat.
  11. BalePawedaan.
  12. Bebaturan.
  13. Bale Tegeh.
  14. Bebaturan.
  15. Panggungan.
  16. Bale Gambang.
  17. Bale Gong.
  18. Candi Bentar.
  19. Bale Pesambiyangan.

Piodalannya jatuh pada Anggara Wage Dungulan atau Penampahan Galungan, sedang Aci Panyeeb Brahma diselenggarakan setahun sekali pada hari purnama sasih Kaenem. Aci Panyeeb Brahma adalah untuk memohon agar padi di sawah tidak merana dan hangus kekeringan. Dalam karya-karya di pura Kiduling Kreteg, semua penganggen pelinggih berwarna merah.