Babad
 
  Bagian 1
 
Daftar Isi
  1. PENDAHULUAN

    Pulau Bali yang sangat dikenal di mata dunia sebagai pulau sorga atau pulau Dewata, hal itu disebabkan karena di pulau Bali terdapat adanya beribu-ribu Pura, sehingga sebutan itu tidaklah berlebihan, karena pada setiap desa pakraman terdapat adanya Pura Keluarga, Pura Kahyangan Tiga sebagai penyungsungan Krama Desa Adat dan beberapa desa di Bali ada kalanya terdapat Pura Kahyangan Jagat, sehingga secara tak langsung memberikan kesan magis yang menambah terpesonanya pulau Bali di mata dunia Internasional lebih-lebih para wisatawan baik domestik maupun luar negeri, disamping itu yang juga tidak kalah pentingnya keinginan para wisatawan mengunjungi pulau Bali karena umat Hindu di Bali hampir setiap hari melakukan korban suci kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa yang menimbulkan kesan magis spiritual yang secara tak langsung memberikan ilustrasi yang sangat kokoh dan kental kesan magis tersebut.
    Pura Luhur Pucak Gegelang yang terletak di Desa Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, tidak asing lagi bagi umat Hindu, ini terbukti pada scat piodalan setiap 6 bulan sekali umat Hindu membludak datang/pedek tangkil untuk menghaturkan sembah bhaktinya kehadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Luhur Pucak Gegelang. Jika kita merenung apakah yang melatar belakangi Pura itu diberi nama "Pucak Gegelang", dengan bersumberkan pada beberapa temuan, dalam buku ini kami berusaha mengungkapkan secara umum saja.
    Pura Luhur Pucak Gegelang yang terletak di Desa Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, sangat mudah dijangkau oleh umat Hindu yang hendak melakukan persembahyangan karena letaknya sangat strategis yaitu pada jalur utama Denpasar — Tinggan serta jaraknya ± 42 km dari kota Denpasar. Seperti kami ungkapkan diatas Pura yang jumlahnya ribuan di pulau Bali ini, dibagi menjadi beberapa golongan, karena pada kenyataannya tidak semua Pura merupakan tempat pemujaan bagi setiap orang, yang dimungkinkan karena Pura tersebut merupakan tempat pemujaan kelompok orang yang menganggap dirinya tunggal penyungsungan (Soekomo : 1974 : 310 — 311)
    Berdasarkan masyarakat penyungsungnya Pura di Bali di golongkan atas beberapa kelompok yaitu:
    1. Pura Kawitan adalah Pura tempat pemujaan yang didasari pada asal/wit karena faktor geneologis seperti : Sanggah/ pemerajan, Panti, dadya.
    2. Pura Swagina adalah Pura yang pemujaannya diikat oleh profesi yang sama dalam satu mata pencaharian seperti : Pura Melanting, Pura subak.
    3. Pura Kahyangan Tiga adalah Pura tempat pemujaan Sanghyang Tri Murti, yang ada pada setiap desa pakraman yang disungsung oleh warga masyarakat yang ada di wilayah desa pakraman seperti : Pura Desa/Bale Agung, Pura Puseh, Pura Dalem.
    4. Pura Kahyangan Jagat adalah Pura tempat pemujaan umum, memuja kebesaran Ida Sanghyang Wdhi Wasa dalam segala prabhawanya seperti : Pura Besakih, Pura Uluwatu, Pura Gowa Lawah dan lain-lain.
    Dari klasifikasi Pura tersebut diatas, dapat kami simpulkan bahwa Pura Luhur Pucak Gegelang — Nungnung, merupakan Pura Kahyangan Jagat tempat memuja kebesaran Tuhan dalam manifestasinya sebagai Brahma dan Wishnu, maka bertolak dari hal tersebut, maka dalam kaitannya ini dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
    1. Bukti-bukti apa yang mendukung latar belakang sejarah dari Pura Luhur Pucak Gegelang?
    2. Bagaimanakah status dan fungsi Pura Luhur Pucak Gegelang?

 

  1. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
    1. Tujuan Penelitian

      Tujuan dari penelitian berfokus pada hasil yang dicapai, sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, masalah latar belakang sejarah, fungsi dan status Pura. Untuk mencapai hal tersebut tidaklah semudah apa yang kita bayangkan, karena sumber-sumber berupa tulisan baik manuskrip kuno seperti Lontar, Tambra, dan basil penelitian ilmiah sangat langka bahkan hampir tidak ada, sehingga untuk mengungkap tabir yang terselubung mengenai Pura Luhur Pucak Gegelang di Desa Nungnung kami berpedoman dengan beberapa temuan dari sastra yang ada, terutama yang menyangkut Pura Luhur Pucak Gegelang di Desa Nungnung.
    2. Manfaat Penelitian

      Hasil dari suatu penelitian sangat berguna bagi masyarakat khususnya umat Hindu, dalam upaya kita
      me-nginventarisasi Pura Kahyangan Jagat seperti : Pura Luhur Pucak Gegelang di Desa Nungnung, karena Pura Kahyangan Jagat merupakan salah satu sarana pemersatu lumat, disamping itu dengan adanya penelitian ini, kiranya dapat disajikan keterangan tertulis dalam bentuk buku yang isinya kiranya dapat mendekati kebenaran, karena penulisan ini didasari pada sastra maupun informasi dari masyarakat, sehingga kajian ini dapat mendekati kebenaran.
      Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi kepada seluruh umat Hindu bahwa Pura Luhur Pucak Gegelang berstatus sebagai Kahyangan Jagat tempat memuja kebesaran Ida Sanghyang Widhi Wasa, yang sekaligus untuk menumbuh kembangkan/memotivasi umat Hindu terlibat dalam pemeliharaan Pura misalnya menghaturkan dhana punia.

 

 
  1. METODE PENELITIAN
    1. Pengumpulan Data

      Pengumpulan data memegang peran yang sangat penting dalam suatu penelitian, dimana dalam pengumpulan data langkah-langkah yang diambil sebagai berikut:
      Observasi (pengamatan secara langsung) terhadap objek yang diteliti dengan pencatatan serta dokumentasi, dengan metode ini dapat diharapkan mengungkap latar belakang sejarah, status maupun fungsi Pura.
      Free Interview (wawancara bebas), penyempurnaan data lewat observasi dengan wawancara secara langsung.
      Selain observasi dan free interview, juga dilakukan studi kepustakaan sebagai data primer yang nantinya melengkapi data sekunder, dengan menggunakan sumber tertulis, seperti lontar dan hasil penelitian ilmiah dari para akhli yang digunakan sebagai landasan teori.
    2. Tahap Pengolahan Data

      Langkah berikut setelah diadakan pengumpulan data, maka tidak kalah pentingnya adalah pengolahan data dengan analisis kwantitatif sebagai metode utama, karena data yang bersifat khusus sulit diukur secara kwantitatif, sehingga dalam pengolahan data digunakan interprestasi prosesual dan interprestasi kontektual, dengan harapan memperoleh jawaban terhadap masalah yang dirumuskan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mendekati kebenaran tentang keberadaan Pura Luhur Pucak Gegelang.
Daftar Isi