Sebelumnya
  PENDAHULUAN  
  Selanjutnya

 

Aksara merupakan salah satu jenis simbul visual dari suatu bahasa. Bahasa Bali dapat ditulis dengan dua jenis simbul yaitu dengan tulisan Bali dan tulisan Bali Latin. Tulisan Bali erat hubungannya dengan pasang aksara Bali, karena kalau salah menulis bisa menimbulkan arti lain lebih-lebih kata-kata yang homonim. Oleh karena itu pengetahuan pasang aksara Bali itu penting sekali dalam hubungan membahas isi rontal-rontal.

Kepustakaan kita cukup banyak, bukan saja yang tersimpan di Gedung Kirtia, tetapi juga tersebar di masyarakat. Cara penulisannya masih berbeda-beda, ada yang memakai pasang tumpuk ada yang memakai pasang jajar dan lain sebagainya. Berkenaan dengan itu, maka Pemerintah Daerah Tingkat l Bali telah berusaha ingin menyeragamkan penulisan pasang aksara Bali itu dengan jalan mengadakan pesamuhan-pesamuhan antara lain Pesamuhan Agung Bahasa Bali tahun 1957 dan Pesamuhan Agung Kecil tahun 1963 di Denpasar.

Di dalam pesamuhan itu dibahas penulisan Bahasa Bali dengan huruf Latin dan huruf Bali. Hasilnya ialah buku "Ejaan Bahasa Bali dengan huruf Latin dan Huruf Bali" oleh I G K Ranuh dan l K Sukrata, yang nantinya disempurnakan lagi dalam Pasamuhan Agung Kecil tahun 1963. Keluarlah buku "Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan huruf Latin dan huruf Bali" oleh l N. Tinggen tahun 1971 dalam rangkaian hari "Sumpah Pemuda", yang diadakan oleh Lembaga Bahasa Nasional Cabang l Singaraja.

Perlu kami sampaikan, bahwa ejaan bahasa Bali masih berpegang kepada ejaan Purwadresta dengan maksud agar dapat menyelami isi rontal-rontal. Sebagai pegangan pokok penulisan pasang aksara Bali diputuskan dalam pasamuhan itu memakai pasang yang terdapat pada rontal Ramayana oleh Dr. Kern dan Baratayuda oleh Dr. Gunning, sedangkan penulisan Bali Latin mengacu kepada bahasa Indonesia, hanya jumlah abjadnya yang berbeda.

Dalam pembicaraan nanti kami juga akan memakai Ejaan Jawa Kuna Latin dengan maksud untuk mengimbangi simbul- simbul yang ada pada penulisan Bali. Dengan mengetahui Ejaan Jawa Kuna Latin kita akan lebih gampang mentranskripsi ke tulisan Bali. Mengenai buku-buku yang resmi dapat dipakai saat ini, yaitu untuk menuliskan bahasa Bali dengan huruf Latin, ialah: Ejaan Bahasa Daerah Bali yang Disempurnakan (Huruf Latin), oleh Dinas Pengajaran Propinsi Daerah Tingkat l Bali dan untuk pasang aksara Bali dipergunakan buku Pasang Aksara Bali, oleh l W Simpen AB, yang telah diteliti kembali oleh: Panitia Peneliti Naskah Ejaan Bahasa Bali Huruf Bali dan Huruf Latin tahun 1979 di Denpasar. Hanya sayangnya buku-buku pasang aksara Bali yang telah keluar sama sekali atau sedikit sekali menyinggung bagaimana caranya mendapatkan pasangan-pasangan tersebut. Dengan kata lain bagaimana caranya mendapatkan kunci- kunci pasang aksara Bali itu, sehingga terdapat bentukan sebagai sekarang ini. Dalam buku ini kami akan mencoba menembus dengan beberapa kunci dan penulisan kata-kata yang belum kena kunci untuk sementara kita katakan saja "Pasang Pageh" lebih-lebih kalau mengajarkan pasang aksara di SD. Mudah- mudahan buku ini ada manfaatnya.

 

 

  Sebelumnya Selanjutnya