Sebelumnya
  ABJAD BALI LATIN  
  Selanjutnya

 

Kalau kita ingin mendalami pemakaian Abjad Bali Latin ini kita dapat berpegang kepada buku "Ejaan Bahasa Daerah Bali Yang Disempurnakan (Huruf Latin)", yang dikeluarkan oleh Dinas Pengajaran Propinsi Daerah Tingkat l Bali, yang berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tangga 18 Maret 1974 Nomor: 070/U/1974.

Dalam buku ini dinyatakan, bahwa:

Ejaan Bahasa Bali dengan huruf Latin harus disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.

 

Ejaan itu sedapat- dapatnya "fonetik", artinya sesuai dengan ucapannya. Untuk kepentingan ini maka diputuskanlah dalam Pasamuhan Agung Bahasa Bali tahun 1957 sebagai berikut:

Vokal 6 buah, yaitu: a, e, i, u, e, o. Lambang e taling tidak memakai corek atau tanda diakritik. Tanda diakritik dapat dipakai hanya pada permulaan belajar membaca atau dalam perkamusan.
Konsonan 18 buah yaitu: h, n, c, r, k, d, t, s, w, l, m, g, b, ng, p, j, y, ny

Perlu kami ingatkan bahwa dalam penulisan kalimat- kalimat atau ceritera bahasa Bali memakai tulisan Latin jangan berpegang dengan tulisan Bali, melainkan ke bahasa Indonesia, misalnya:

Rontal Ramayana becik pisan.
Prabu Kresna sareng mayuda.
Sang Panca Pandawa lunga ka alase.

Kalau kita perhatikan tulisan: Ramayana, Prabu Kresna, mayuda dan Panca Pandawa, tidak cocok dengan tulisan Balinya, yang cocok dengan tulisan Balinya, ialah tulisan Jawa Kuna Latin, yaitu: Rämäyaņa, Prabhu Krëşņa, mayuddha dan Pañca Päņḍawa

Mengenai penulisan nama orang, badan hukum, sungai, gunung, jalan dan sebagainya., hendaknya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Bali Yang Disempurnakan, kecuali bila ada pertimbangan- pertimbangan khusus dari segi hukum, tradisi atau sejarah.

Dalam buku Ejaan Bahasa Daerah Bali Yang Disempurnakan juga dicantumkan abjad Bahasa Indonesia dari: a s/d z. Hal ini dimaksudkan ialah untuk menyerap bahasa asing pada tahap permulaan sebelum adaptasi sebagai bahasa Bali, misalnya sebagai kata: vitamin, quintal, zaman, ijazah dan sebagainya. Kemudian kalau kata-kata itu sudah memasyarakat, maka tulisan kata-kata itu berubah sesuai dengan penulisan abjad Bali yaitu menjadi: pitamin, kuintal, jaman, ijasah dan sebagainya. Penulisan kata- kata yang demikian pada tahap permulaan biasanya diberi tanda petik (". . . .").

 

 

  Sebelumnya Selanjutnya