Babad Dalem (versi 8)
 
Isi Singkat Babad Dalem

Kata pembukaan dari penulis (pangaksama).
Dibuka dengan kisah Bali kuna, dengan rajanya yang terakhir. Kemudian kisah tentang kedatangan dan berkuasanya Dalem Kresna Kepakisan turun- temurun di Samprangan, Gelgel sampai dengan Dalem Dimade sampai pula jatuhnya Kerajaan Gelgel. Tidak banyak berbeda dengan isi ringkas Babad Dalem koleksi Griya Tengah, Buda Keling. Setelah jatuhnya kekuasaan Kryan Agung di Gelgel, maka berdirilah Kerajaan Klungkung. Raja pertama: Ida I Dewa Agung Jambe (gelar Dalem tak terpakai lagi secara resmi), beliau berputra tiga orang. Yang tertua, Sri Madya Wirya, adiknya Sri Wirya Sirikan, yang bungsu Sri Wuruju Wirya. Raja Klungkung II, Sri Madya Wirya. Sri Wirya Sirikan (I Dewa Agung Anom) pindah ke Sukawati atas permintaan Anglurah Agung Mengwi. Kemudian terjadi sengketa antara Sukawati dengan Klungkung. Diuraikan juga silsilah I Dewa Agung Anom (Sukawati) sampai beberapa generasi. Sri Wuruju Wirya (Cokorda Ketut Agung) bermukim di Gelgel, berputra Cokorda Jambe. Cokorda Jambe bermusuhan dengan Karangasem karena terbunuhnya Sang Atapa Rare di Bulatri. Kemudian dalam serangan pembalasan Amlaraja terjadi pertempuran di Belatung dan Batulahak dan kemudian di Manggis, Sri Agung Jambe terluka kemudian wafat. Selanjutnya diuraikan tentang kerajaan Klungkung dengan silsilah raja-rajanya, dengan kekuasaan dan daerah yang semakin menyempit dan dihiasi dengan pertikaian dengan raja- raja tetangga, serta banyaknya terjadi perpecahan ke dalam (antar keluarga raja). Kemudian Belanda menguasai Kerajaan Klungkung setelah terjadi perang puputan.

Nama/ Judul Babad :
Babad Dalem
Nomor/ kode :
 
Koleksi :
Ida Bagus Pidada.
Alamat :
Griya Klungkung Kecamatan /
Kabupaten Klungkung,
Bahasa :
Jawa Kuna.
Huruf :
Bali.
Jumlah halaman :
115 lembar.
Ditulis oleh :
 
Colophon/ Tahun :
 
Kalimat awal :
Awighnam Astu pangaksama ni nghulun
ri pada Batara Hyang mami
Kalimat akhir :
Mangkana putra nira sang rwa sanak,
pakardi sampun ring Lombok Sasak. _