Babad Rusak Banjar
 
Isi Singkat Babad Rusak Banjar

Diceriterakan di Buleleng telah dikuasai oleh Belanda (kompeni), kemudian di barat (Banjar) terdapat kerajaan kecil yang bernama kerajaan Banjar di bawah pemerintahan I Gusti Made Rai.
I Gusti Made Rai mempunyai para patih yang diandalkan bernama I Guliang, I Kramas dan Ida Kaler Kayu Putih.
Tersebutlah di Buleleng ini diangkat seorang Gubernur Jendral Belanda yang ditugaskan memungut upeti (pajak) penghasilan Rakyat Buleleng.
Karena semakin lama semakin meningkat pajak yang dipungutnya dengan cara kekerasan, sehingga timbul rasa kebangsaan (ingin melepaskan diri dari penjajahan), maka rakyat Banjar tidak mau menyerahkan membayar pajak kepada Belanda.
Hal ini yang menyebabkan kemarahan Gubernur Jendral dan Opsir Belanda.
Kemudian diutusnya raja Buleleng ke Banjar untuk memerintahkan serta memaksa raja Banjar untuk tetap membayar pajak.
Utusan ini ditolak serta ditentang.
Mendengar hal ini Gubernur Jendral Belanda menjadi marah serta mendatangkan bantuan cari Betawi untuk menyerang Banjar.
Banjar dihujani meriam, mimis dan sebagainya.
Pertempuran sangat sengit, banyak rakyat yang menjadi korban.
I Kamasan sempat ditangkap dan dipenjarakan di Buleleng.

Raja I Gusti Made Rai menjadi marah dan memerintahkan rakyat untuk bersiaga menjaga kedatangan Belanda di Temukus.
Di Temukus terjadi peperangan yang sengit.
Rakyat Banjar terdesak.
Rumah-rumah penduduk dibakar habis.
Dalam pertempuran ini Ida Nyoman Kaler gugur, para istri dan para putra-putri Ida menyerang membela kematian Ida Nyoman.
Ida Made Rai ditangkap dan juga para Perbekel diangkut dibawa ke Singaraja oleh Raja Mengwi yang memihak Belanda.
Diceriterakan Ida Dungkik yang bertempat di pondok dekat dengan pegunungan di Banjar, dan ia bersembunyi karena ketakutan.
Setelah selesai perang tersebut I Tuan Komisaris Banyuwangi kembali ke Betawi.
Akhirnya juga I Patih Guliang didapati di kali air panas (Yeh Panas). Di situ I Guliang ditembaki sampai meninggal.
Itulah secara singkat Babad Rusak Banjar, akibat serangan musuh yang hebat dengan persenjataan lengkap, akhirnya Kerajaan Banjar menjadi hancur.

Nama/ Judul Babad :
Babad Rusak Banjar
Nomor/ kode :
Va.918/3, Gedong Kirtya, Singaraja.
Koleksi :
Buku milik I Ketut Gelgel.
Alamat :
Banjar Dangin Peken, Singaraja.
Bahasa :
Bali (Gaguritan).
Huruf :
Bali
Jumlah halaman :
14 lembar, panjang 50 cm , lebar 4 cm, 4 baris,
Ditulis oleh :
Gede Ngembak, Banjar Dangin Peken, Singaraja.