Bermula dari kehancuran raja Klungkung dikalahkan oleh penjajah Belanda, sudah ada tanda tanda alam seperti adanya komet (bintang kukus) yang sangat besar, ikan ikan yang besar mendarat dan mati di pesisir Sanur, adanya bukit longsor sampai ke laut.
Adanya Amuk yang menyerbu ke puri hingga terjadi perang tanding dengan Ida Bagus Kediri.
Amuk itu mati.
Mantri penjual candu terbunuh di Gelgel menyebabkan Belanda punya alasan untuk menyerang Klungkung.
Dewa Agung Jambe segera mengatur perlawanan dan membuat perbentengan ditopang oleh seluruh ksatria di Klungkung.
Karena kalah dalam teknik persenjataan maka sekali pun dengan semangat yang berapi-api para prajurit Klungkung jatuh berguguran.
Para ksatria keluarga raja tidak mau menyerah karena raja bertekad untuk mengadakan puputan.
Akhirnya Dada tahun 1908 April tanggal 28 perang puputan pun terjadi raja beserta seluruh pengiringnya laki perempuan turut gugur.
Semua turut bersedih.