Piagem I Gusti Ngurah Sidemen
 
Isi Singkat Piagem I Gusti Ngurah Sidemen

Empu Sidhimantra berputra Ida Bang Manik Angkeran, dihaturkan untuk menjadi juru sapuh di Besakih (Bali).
Manik Angkeran berputra dua orang.
Yang pertama Ida Banyak Wide, yang kembali ke Daha (Jawa) mencari kakeknya. Setelah di Jawa berputra Ida Wang Bang.
Yang kedua Ida Tulus Dewa, tetap di Besakih, beliau berputra seorang yang bernama Ida Penataran.
Terjadi perang karena prajurit Majapahit menggempur Bedahulu (Bali).
Bali kalah.
Penguasa Majapahit menugaskan Dalem Ketut Kresna Kepakisan untuk menjadi raja (bupati) di Bali dengan diiringi oleh para pembesar yang sakti-sakti, seperti Arya Kepakisan, Arya Kanuruhan, Pangalasan, Wangbang, Kenceng, Belog, Dalancang, Manguri, Kutawaringin dan Gajah Para.
Seterusnya diceriterakan tentang pemerintahan Dalem di Samprangan dan Gelgel. Kemudian diceriterakan tentang Ida Panataran mengalih tugas untuk menjadi penghulu desa di Kacangdawa dan diambil menantu oleh I Gusti Agung Patih di Gelgel.
I Gusti Penataran berputra tiga orang, yaitu I Gusti Penataran, I Gusti Kacangdawa dan I Gusti Kaler.
I Gusti Penataran diberikan kekuasaan oleh Dalem untuk memerintah di sebelah timur Telaga Waja, dan berkedudukan di Sidemen dengan tugas juga sebagai sumbu Bhatara di Besakih

Nama/ Judul Babad :
Piagem I Gusti Ngurah Sidemen
Nomor/ kode :
66 P RT Tapean
Koleksi :
I Made Kanta
Alamat :
Jeroan Tapean Klungkung
Bahasa :
Kawi
Huruf :
Bali
Jumlah halaman :
23 lembar
Ditulis oleh :
 
Colophon/ Tahun :
1975 (salinan)