Tatwa Empu Siddhi Mantra Wak Bajra
 
Isi Singkat Tatwa Empu Sidhi Mantra Wak Bajra

Empu Darmaloka di Majapahit berputra Empu Sidhimantra, karena beribu ksatria disebutlah brahmana ksatria.
Empu Sidhimantra membuat homa untuk mohon keturunan (anak), lahirlah putra dari homa tersebut yang diberi nama Ida Bang Manik Angkeran.
Ida Bang gemar berjudi sampai habis harta orang tuanya, dan tak pernah Ida Bang diam di rumah.
Pernah diketemukan di Besakih oleh ayahnya, kemudian diajak pulang akan dikawinkan dengan seorang putri Tulembang.
Berputra lah Ida Bang dua orang laki-laki yaitu Ida Wang Bang dan Ida Tegeh. Setelah berputra kembali kegemarannya berjudi kambuh lagi.
Bhatara Naga Basukih setelah memberi mas Perak di tebas ekornya karena berisi intan komala yang mahal.
Naga Basukih marah lalu Ida Bang dilebur menjadi abu.
Empu Sidhimantra mohon agar anaknya dihidupkan lagi oleh Bhatara di Besakih dan bila hidup akan diserahkan menghamba di pura Besakih.
Permohonan itu dikabulkan.
Ketika Empu Sidhimantra pulang ke Jawa tongkatnya digoreskan di daratan yang memutuskan hubungan pulau Bali dan Jawa menjadi taut yang disebut Segara Rupek. Demikian lah Ida Bang Manik Angkeran, menetap di Bali tak bisa lagi pulang ke Jawa.

Nama/ Judul Babad :
Tatwa Empu Siddhi Mantra Wak Bajra
Nomor/ kode :
14
Koleksi :
I Made Kanta
Alamat :
Jeroan Tapean Klungkung, Bali
Bahasa :
Jawa Kuna (Kawi)
Huruf :
Bali
Jumlah halaman :
14 lembar