Canang Sari - Dharmawacana
Topik sebelumnya  Topik selanjutnya
Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi
 
Tentang: SATYAM, SIWAM, SUNDARAM lanjutan 7
Seri sebelumnya Topik utama Seri selanjutnya
5 Agustus - 7 September 2003

Rekan-rekan sedharma Yth.

Om Swastiastu,

Kemarin ada yang minta penjelasan lebih rinci tentang Pancakosa, terutama tentang Anandamaya. Penjelasan saya sbb.:

Pancakosa adalah lima selubung atau lapisan yang membelenggu atman, artinya menghambat atman bersatu dengan brahman (Moksa). Lapisan belenggu/ pembungkus yang paling di dalam dan yang paling sulit dibuang adalah yang bernama Anandamaya, sehingga atman yang masih terbungkus oleh Anandamaya disebut sebagai Anandamaya atma. Anandamaya adalah kebahagian atau kesenangan hidup yang dialami ketika atman masih mempunyai stula sarira (tubuh) yakni ketika masih hidup di dunia. Jadi kebahagian dan kesenangan itu sifatnya keduniawian yang dinikmati dari Panca Indria yaitu: pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah, dan rasa kulit (termasuk sex). Para Bhakta dan Yogin yang mempunyai kesucian bathin sangat tinggi dapat menghilangkan Pancakosa sehingga atmannya mudah bersatu dengan brahman.

Dalam sejarah Bali, para Maha Rsi antara lain: Rsi Markandeya, Hyang Gni Jaya, Mpu Gni Jaya, Mpu Kuturan, Mpu Bharadah, Mpu Gana, Mpu Semeru, dan Danghyang Nirartha telah berhasil moksah. Ketika beliau-beliau meninggal dunia, tanpa meninggalkan jasad (jenazah/ layon) karena Pancakosa-nya musnah seketika dan dilihat oleh penduduk sebagai sinar kebiruan yang melesat ke angkasa. Tempat beliau-beliau moksah kini dibangun Pura-Pura: Bukit Bujangga, Lempuyang, Silayukti, Dasar Bhuwana, dan Uluwatu.

Mari kita lanjutkan dharma wacana dari seri yang lalu tentang Satyam, Siwam, Sundaram.

Sekarang akan saya sampaikan tentang MAYA dan PENCIPTAAN. Seperti yang telah disampaikan terdahulu, kitab-kitab Upanisad di samping membahas tentang Brahman dan Atman, juga membahas tentang maya, penciptaan alam semesta, karma dan penjelmaan, serta moksa sebagai tujuan tertinggi.

Kata MAYA mengandung pengertian "sakti" tetapi bukan dalam pengertian sempit seperti "kekuatan", tetapi lebih berarti sebagai "muzizat" sehingga merupakan keajaiban yang tidak terpikirkan oleh otak manusia. Contohnya: penciptaan alam semesta, peredaran bumi mengelilingi matahari secara teratur, detak jantung dalam tubuh manusia hidup yang tiada henti dan teratur, dll. Kita kemudian menjadi yakin itulah kehendak Hyang Widhi. Jadi maya adalah kemahakuasaan atau kekuatan luar biasa dari Hyang Widhi. Maya adalah melekat dengan Hyang Widhi. Kita tidak dapat melihat atau membayangkan Hyang Widhi tetapi kekuatannya yang berupa maya dapat kita lihat, pikirkan dan rasakan. Kalau boleh saya andaikan, untuk memudahkan pengertian anda, seperti listrik. Kita tidak dapat melihat listrik, tetapi kekuatannya yang menyebabkan bola lampu berpijar, alat-alat elektronik bergerak, dll. dapat dengan mudah kita pikirkan, saksikan, dengarkan dan rasakan.

Kesimpulan: Maya adalah kekuatan dan kemahakuasaan Hyang Widhi

bersambung pada seri berikutnya

Om Santi, Santi, Santi, Om.....

 
 
Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi
Geria Tamansari Lingga Ashrama
Jalan Pantai Lingga, Banyuasri, Singaraja, Bali
Telpon: 0362-22113, 0362-27010. HP. 081-797-1986-4