Lontar Usada Kacacar
 
 
Pengantar dan pembukaan Kembali ke atas
 
Halaman 1b Kembali ke atas

Mudah-mudahan tiada rintangan. Ini kurban sering kematian, sarana upakaranya, satu buah panjang ilang, 11 butir telur, 11 buah kewangen, satu buah daksina, disertai perlengkapannya, diisi uang kepeng sesuai bilangan utama bagi kaum sudra sebanyak 1700 kepeng disertai mantra sebagai berikut, bhuktyantu bhuta kalara, bhuktyantu pisaca wicitram, bhuktyantusarwa bhuta kala nama swaha, pukulun sang bhuta karimpus, iti tadhah sajinira, panjangilang, ajak rowang ira kabeh, wus ira amukti caru, mantuk sira ring kayanganira swang-swang, ong durgga ya nama swaha . Ini tentang pertolongan seorang dukun kepada seorang penderita sakit kecacar, bila si penderita diperkirakan akan menemui ajalnya, agar segera dibuatkan upacara penebusan berupa upakara uang sebanyak 118 kepeng. Uang tersebut ditempatkan pada sebuah tamas, disertai samsam daun

 
Halaman 2a Kembali ke atas

temen, daun dapdap, serta beras berwarna lima macam, kemudian disaat menaburkan dilakukan seperti menabur sakarura, dilakukan berputar ke kiri sebanyak 3 kali, disertai mantra sebagai berikut; dhuh sira bhtara kala, dhuh nini bhagawan gayatri, haywa wineh wadwanira angrusuhin tatepetaningsun apan ingsun madana-dana artha, ring sarwwa bhuta bhumi, mwang ingsun tan lampetan ring margga agung, den sang bhuta lampet jalan, tananang ngringin, Ong sarwwa bhuta ya nama swaha. Ini kurban orang sakit kacacar, bila penyakitnya keras dikira akan menjumpai kematian, upakaranya, 1 buah tumpeng brumbun, dialasi dengan daun andong merah, dialasi dengan sengkwi yang berekor, diisi seekor daging ayam brumbun, dibelah dari punggungnya, isi jajeronnya masih utuh, hanya dibelah dalam keadaan masih mentah, disertai ketupat sidapurna, diisi telur bakasem 1 butir,

 
Halaman 2b Kembali ke atas

serta 11 buah kewangen, yang 3 buah diisi uang jepun masing-masing 1 kepeng, yang delapan buah lagi diisi uang kepeng yang biasa saja, serta canang gantal, canang, rokok, serta canang lengawangi buratwangi, panyeneng, tulung, pras, dan satu buah daksina dengan perlengkapan secukupnya, kurban tersebut diisi uang kepeng sebanyak 175 kepeng, ketupatnya diisi uang 33 kepeng, canangnya diisi uang 11 kepeng, masing-masing 3 tanding (buah), daksina tersebut diisi uang 225 kepeng, dipersembahkan kepada panghulun kuburan, disanalah memohon keselamatan hidup, setelah selesai dipersembahkan, kurban tersebut diperuntukan orang yang sakit, daksina tersebut ditaruh diatas tempat tidurnya, setelah selesai dipersembahkan lalu kurban itu dibuang di perempatan jalan raya, demikian pula bila ada orang sakit kecacar, bila tubuhnya sedikit panas, serta denyut jantungnya kadang-kadang cepat dan kadang-kadang lemah,

 
Halaman 3a Kembali ke atas

tubuhnya terasa dingin setengah dan panas setengah, serta cacarnya tidak merata keluar pada permukaan kulit, tetapi tidurnya gelisah selalu memanggil menjerit-jerit, orang yang demikian telah dikuasai oleh panca maha bhuta, serta dikuasaioleh Dewi Durga, rohnya telah disambut oleh buta kala dengen, hendaknya segera dibuatkan upacara penebusan di panghulun kuburan, upakara penebusannya sebagai berikut; salaran itik putih, ayam putih, serta tegen-tegenan selengkapnya, serta sebuah daksina diisi upakara selengkapnya dan uang kepeng sebanyak 1700 kepeng. Setelah demikian, bila orang sakit tersebuttelah dalam keadaan tenang, itu berarti orang sakit tersebut akan sembuh kembali, bilamana ia masih menjerit-jerit, itu cirinya orang tersebut akan menemui ajalnya. Bila ada orang sakit kecacar menangis tersedu-sedu, tidak menentu sakitnya, itu berarti orang tersebut ditimpa penyakit, cacar lingga, cacar api, cacar taruna, cacar sirah,

 
Halaman 3b Kembali ke atas

gejala penyakit cacar yang diderita oleh orang sakit seperti tersebut diatas; disaat ia menangis perasaannya sangat gelisah, hendaknya dibuatkan upacara kurban. Upakaranya sebagai berikut; tumpeng putih kuning, ayam putih siayangan dipanggang, kemudian dipersembahkan di sanggar kemulan di halaman depan bagian bawah. Sebagai obatnya, sarana, menyan madu, cendana, dan diberi doa puja srawe, kemudian obat tersebut diminum. Ini kurban sakit kecacar, sebagai penolaknya, sarana, nasi tiga kepal, diisi bunga awon, ditutup dengan daun kayu tulak, dialasi dengan kipas, kemudian ditaruh (di tebenan) diarah kaki tempat tidur orang sakit tersebut, mantranya; Ong tulak tulik, lebur awu, tan dadi wong sing ada paksanira kira-kira wong kacacar, singlah singlar, mingmang , diucapkan tiga kali. Ini kurban sakit kecacar bila penyakitnya keras, upakara; kurban sebagai berikut; nasi satu kepal, dialasi dengan tiga helai daun dapdap,

 
Halaman 4a Kembali ke atas

lalu diletakkan diatas kelakat sudamala, kemudian ditaruh di tempat tidur (di tebenan) pada arah kaki orang sakit, mantranya; tutup mata kala, cekuk cangkem kala, aku angering agumi pritiwi, luwate aku tguh ta rep, diucapkan tiga kali, lamun dadi puwuh sanggowak, puwuh ganti, mtu dadi punah, tka singlar, tka punah ilang diucapkan tiga kali. Lagi kurban kecacar, upakaranya; nasi satu kepal, diisi bunga-bungaan yang berbau harum, diisi bawang jahe, garam hitam (garam dicampur arang), doanya; Ong Ang Ung Mang, Ong ring idhep , lalu kurban tersebut ditaruh disamping orang sakit itu. Ini penyembuhan penyakit cacar yang beragam rupanya, mantra; Ong gtih mati banyeh mapupul, tka sahak , diucapkan 3 kali. Lagi mantranya; Ong syapa syanu, yah tka upas, tka tawar, tka punah , diucapkan 3 kal, lagi, sarana, tempayan baru, diisi air,

 
Halaman 4b Kembali ke atas

akar rumput belulang, umbi kayu tawa, bunga sempol, pangkal gedang saba, bayam lalahan, daun pungut, jangu, asam, semuanya direndam dengan air, mantra; Ong sang bhuta kacacar, aja sira amangan ring daging kulite syanu, hana sing pepanganira lemah putih, andadi sira tai, entut, uyuh, aja sira amtu ring jro wtenge syanu, tka sahak, punah, diucapkan 3 kali. Tentang pembuatan sajen yang lengkap, serta canang dilengkapi dengan buah-buahan, sajen itu diisi beras 1 kilogram dan uang sebanyak 700 kepeng. Obat cacar rusak, bila tumbuh di wajah, sarana, jebugarum, diasab, lalu dioleskan ditempat yang sakit. Bila tumbuh di badan, sarana, isen kapur, air beras, dibedakan ditempat yang sakit. Bila cacar di kakinya, sarana,

 
Halaman 5a Kembali ke atas

cabai bun yang melengkung, sebanyak 3 buah, daun sirih tua yang uratnya sama, kencur, merica, ditumbuk yang halus lalu dioleskan. Obat cacar yang telah parah lagi membusuk, sarana, cabai bun 21 buah, merica 21 butir, daun sirih tua 21 helai, isen 3 iris, lempuyang 3 iris, kasuna (bawang putih), jangu sepanjang 2 cm, sepet-sepet, ditumbuk halus lalu dioleskan, dengan bulu ayam putih, doanya; Ong sang bhuta kala, anungku rat, wadwanira sang Bhagawati, andadi kita puwuh kabeh saking kling, saking Bali, aja sanget amangan ring daging, sarirane syanu, apan aku lakinira bhtara guru sakti, Ong nama swaha . Tentang pembuatan daksina diisi selengkapnya serta uang 777 kepeng. Obat cacar yang telah rapuh,

 
Halaman 5b Kembali ke atas

sarana; kulit pohon mangga aplem, isen kapur, diparut, ambil airnya dalam takaran yang sama lalu dipanaskan, kemudian disemburkan pada tempat yang sakit. Obat segala macam rupa penyakit cacar yang telah parah, serta untuk penyembuhannya, sarana, air, akar pare ambulungan, akar tabu puwuh (tabu yang bentuknya bulat), darah babi, seharga satu kepeng jangan minta lebih, santan kelapa hijau, diminum setelah ditumbuk dan disaring, doanya; srewah srowih, nyanyah monyah, lwir tatelu tawar , diucapkan tiga kali. Obat cacar rusak, untuk penyembuhannya, agar kembali sempurna, inilah digunakan sebagai obatnya, sarana, pangkal pisang gedang saba, tmutis, ditumbuk halus, diperas disaring, kemudian dicampur dengan air bersih, lalu digunakan sebagai air mandi oleh orang sakit tersebut. Lagi obat untuk diminumnya, sarana, slagwi, pakis hijau, kendal batuka, pakuaji, tampak liman, dalimo, bayam lalahan, paya puwuh (paya yang bentuknya bulat), semua diambil akarnya,

 
Halaman 6a Kembali ke atas

pangkal pisang gedang saba, graham barak, kasuna (bawang putih) jangu, ditumbuk halus disaring lalu diminum, bisa juga digunakan sebagai pengobatan cacar yang rapuh. Obat cacar yang telah rapuh, termasuk cacar besi, cacar sukun, cacar tembaga, cacar dalwang, cacar kakarangan, sarana, daun sirih tua yang uratnya sama, sebanyak 3 helai, cabai bun 3 buah, merica gundil 3 butir, ditumbuk halus, dicampur arak lalu dibedakan, bila sakit semua persendiannya itu disebut cacar dhaka (cacar air), sarana, kunir 3 iris, masui dipanggang, kemudian disemburkan pada tempat yang sakit, bilamana seluruh tubuhnya membengkak, termasuk tangan dan kakinya, itu disebut cacar kangka, sarana, daun dausahaya, daun kayu kuning, garam uku, kunir 3 iris, disemburkan ditempat yang sakit. Obat cacar rapuh, sarana, lempuyang, terung, kelapa disemburkan pada sakitnya.

 
Halaman 6b Kembali ke atas

lagi sebagai bedaknya, sarana, daun sirih tua sebanyak 3 helai, merica 3 butir, bawang putih jangu, dicampur arak, dibedakan, obat kecacar bila ingin secepatnya keluar dari dalam tubuh agar merasa redah, sarana, buah delima putih, ambil airnya, dicampur mentimun diparut, akar slagwi, ditumbuk halus, diperas disaring dicampur madu, gula cair, sari kembang sepatu, mantranya sari manobhawa, jangan menggunakan mantra yang lain, ini mantra sari manobhawa tersebut, mantra; arep mampaha ring wteng, mrga mtu mnga , diucapkan tiga kali, disaat melakukan mantra tersebut, melemaskan pernafasan memejamkan kelopak mata, pikiran dipusatkan, dalam hati, demikianlah tentang melakukan penyakit kecacar, dibuatka upakara sebuah daksina diisi bahan selengkapnya, beras 1 kilogram, diisi uang 500 kepeng, jangan dikurangi, bila ingin cepat penyakit cacar keluar,

 
Halaman 7a Kembali ke atas

dari dalam tubuh tampak jelas dipermukaan kulit, sarana, daun paya puyuh, bawang putih jangu, air santan kane (kelapa diparut diminum setelah ditumbuk dan disaring lalu diperas), mantranya sama seperti tersebut diatas serta upakaranya sama serta upakaranya sama.Obat segala macam penyakit cacar yang telah rapuh, termasuk cacar tembaga, cacar kekarangan, cacar lintah, cacar nanipi (ular), cacar daluang, cacar balulang, cacar nasi-nasi, cacar mirah, sarana, isen, kasuna, jangu, katumbar, semuanya dinyahnyah, lalu disemburkan pada sakitnya. Obat cacar yang telah rapuh, termasuk cacar besi, cacar tembaga, cacar sukun, sarana, lempuyang, isen, cendana, air beras, semuanya diasab, disemburkan pada tubuhnya, serta digunakan serbuk sebagai pengobatan tubuhnya, jangan dimandikan selama 3 pekan, setelah lebih dari 3 pekan lalu dimandikan hanya secukupnya, selesai mandi lagi disemburkan obat seperti tersebut di atas.

 
Halaman 7b Kembali ke atas

obat cacar rapuh, termasuk cacar besi, cacar sukun, cacar tembaga, cacar balulang, cacar kekarangan, sarana, daun sirih tua yang uratnya sama sebanyak 3 lembar, cabai bun 3 buah, merica gundil 3 butir, ditumbuk halus, lalu diisi cuka tahun, dibedakkan pada tubuhnya. Lagi sebagai pengompres orang sakit kecacar, sarana, lempuyang, ketumbar, bawang putih, jangu, kemiri lanang, merica, cabai bun, santan, jeruk, lalu direbus hingga matang, dikompreskan pada tubuhnya. Obat bila cacarnya rapuh, sarana, air isen disaring, air bangle disaring, dicampur musi, kasuna, jangu, air cuka tahun, lalu diminum setelah disaring, obat cacar rusak, sarana, tembakau bali, isen, masui, cendana, semuanya diasab, dimana yang rapuh itu diobati.

 
Halaman 8a Kembali ke atas

mantra obat sakit cacar yang rapuh, bermacam-macam sakit cacar yang rusak, selayaknya diberi mantra-mantra, Ong sang bhuta kacacar, aja sira anglaranin sajroning wteng, mlesat mandadi banyeh, mandadi gtih, hephep sempyar , diucapkan tiga kali. Rah akarah akarih, rep ta ngko kita, tka wurung , diucapkan tiga kali, gtih ring sor mandadi gtih kekalas mingsera ngenakin, tka mingser, diucapakan tiga kali, Bhuta ngamuk ring jro wteng, kawon dening sanghyang Taya . Lagi mantra sakit kecacar yang telah rusak, mantra; pukulun bhatara buddha, bhatara guru, anguripakna manusa kabeh, Ong parama siwa swaha, Ang ah jeng. Ini obat sakit kecacar yang warnanya kehitaman, sarana, daun libukit, asam lama (asam tanek), campur lungid, santan kelapa hijau, diminum setelah ditumbuk dan disaring.

 
Halaman 8b Kembali ke atas

Dan sebagai bedaknya, sarana, daun libukit, kemiri lanang, asam tanek, adas, ditumbuk halus lalu dibedakkan. Obat cacar sukun, segala macam penyakit cacar yang tidak ada ujungnya, obat dan bedak ini sebagai pengobatannya, tetapi jangan dimandikan dengan air sungai, sarana, daun sembung bangke, daun nasi-nasi, daun kwanji, kemiri, asam tanek, adas, dipijat-pijat pada bengkaknya. Obat cacar udep, sarana, daun kwanji, kemiri, bawang, ditumbuk, lalu dibedakkan. Obat cacar ahep, sarana, daun sembung, kemiri, dibedakkan. Obat cacar berwarna hitam dan tidak berujung, sarana, tombong, ketumbar 3 jumput, sanggawak 3 jumput, disemburka seluruh tubuhnya. Obat bila cacarnya sudah berkurang, dan meninggalkan bekas, sarana, daun dausahaya,

 
Halaman 9a Kembali ke atas

diremas-remas, air beras, dicampur bawang mentah, sari, disemburkan seluruh tubuhnya. Obat bila penyakitnya tidak berujung, tampak biru, dan permukaanya tampak hitam, itu disebut cacar tnangan, siapa yang membuat padat, itu disebut tnangan desti, sarana, air ditempatkan pada batok hitam, , diberi doa panjang umur, orang yang demikian akan hidup kembali. Obat cacar bila terasa gatal-gatal, sarana, air basuhan cendana, isen kapur, sama-sama diasab, lalu dioleskan, dan sebagai obat minumnya, sarana, anak pisang gdang saba yang baru tumbuh, silagwi, ktan gajih, air basuhan cendana diminum. Obat gatal-gatal, sarana, silagwi panjangnya satu jari, sunggawuk 3 butir, bawang putih satu buah, ditumbuk diperas lalu diminum. Obat gatal-gatal, sarana, daun kecubung kasyan, kapur

 
Halaman 9b Kembali ke atas

bubuk, dibedakkan. Obat penyembuhan gatal-gatal, bermacam-macam gatal, mantra; pukulun Kaki Bhagawan Citragotra, Nini Bhagawan Citragotri, manusan pukulun atetamban wisya gnit, hana prettha katara, hana pawu Bhatari aglah upas ika, saraya pitung punggul, tuges akna waras, setelah selesai mendoanya diperciki orang sakit tersebut dengan pucuk waru tersebut sebanyak 7 kali, diminum 7 kali, disiram seluruh tubuhnya, sisanya dipercikkan di pekarangan rumah, dan di temapt tidur orang sakit tersebut, sarana; air bertempat pada batok hitam, pucuk waru 3pucuk, diikat dengan benang tridatu (tiga warna), 3 putaran. Obat cacar berwarna hitam, sarana, buah sirih, daun dadap yang muda, umbi kayu tawa, air cuka tahun, dioleskan dengan bulu ayam putih.

 
Halaman 10a Kembali ke atas

Obat cacar bila terasa gatal-gatal, sarana, sari diasab, diperaskan air jeruk linglang (nipis), dioleskan gatalnya. Obat cacar bila badannya gatal-gatal, sarana, montong isen (isen yang baru tumbuh yang disebut tajin isen), lempuyang, beras merah, ditumbuk diperas dan disaring, lalu diteteskan pada tubuhnya, mantra; Hyang tan katinghalan, lan tan palawat . Obat cacar bila gatal-gatal, disaat mandi, lagi dimandikan dengan air hangat, diisi rebusan daun lempeni, setelah demikian lagi dioleskan dengan embun, selesai dioleskan, lagi disembur dengan isen kapur, diparut dibuang airnya, ampasnya dipakai menyemburkan setiap hari, semasih gatal-gatal, pahalanya akan sembuh kembali. Bilamana ada orang sakit kecacar badannya selalu gatal-gatal, hendaknya diawasi dengan cermat karena itu ciri-cirinya sakit kecacar yang tumbuh akan berat,

 
Halaman 10b Kembali ke atas

diperhatikan nama kecacr tersebut, bila terasa tumbuh kecacar yang membahayakan, janga memendikan dengan air sungai, sebagai air mandinya, sarana, air hangat diisi rebusan daun lempeni yang putih, itu digunakan mandi setiap hari, selesai mandi dioleskan dengan embun, selesai dioleskan lagi disemburkan dengan isen parut, airnya dibuang. Obat kecacar bila warnanya putih, dan sedikit kering, itu disebut cacar daluang, agar hati-hati, jangan dimandikan, sarana, cuka tahun, air basuhan candana, diminum setelah dicampur. Obat kecacar daluang, sarana, beras putih, isen dipanggang, disemburkan pada tubuhnya, bila masih sakit, sarana, kulit pohon mangga amplem, isen kapur, diperas dibuang airnya, lalu ampasnya dinyahnyah,